Sirkuit internasional baru di Palembang untuk MotoGP sudah mulai kelihatan wujudnya. Tampak seksi dan beda dengan sirkuit internasional sebelumnya (Sentul). Dengan persaingan ini, sirkuit Sentul wajib berbenah supaya tidak kalah telak.
Salah satu caranya sudah jelas, mereka harus berbenah dan berubah total. Karena praktis, fasilitas yang ada saat ini (termasuk layout sirkuit) sudah sangat jadul dan gak menarik. Tidak ada keunikan, ciri khas atau karakter sirkuit ini jika digunakan untuk balapan internasional. Kita berkaca pada dua sirkuit internasional lawas yang sudah berubah untuk menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Kedua sirkuit tersebut adalah Albacete dan Kyalami.
Keduanya adalah sirkuit yang terakhir kali menggelar kejuaraan internasional selevel Superbike, lebih dari 5 tahun yang lalu. Tetapi posisi kedua sirkuit tersebut cukup berbeda, Albacete terletak di Spanyol, wajar kalau kurang populer karena fasilitas mereka tidak selengkap Jerez, Catalunya, Valencia, atau Aragon. Dengan berbagai renovasi pun, ajang balap yang bisa mereka hadirkan baru sebatas kejuaraan nasional.
Sementara Kyalami adalah ikon motorsport Afrika Selatan, khususnya untuk olahraga balap mobil (olahraga balap motor lebih akrab dengan sirkuit Phakisa). Sirkuit ini mengalami perubahan sejak dibeli oleh Porsche Afrika Selatan. Jutaan dollar dana dikeluarkan untuk merenovasi fasilitas dan perubahan layout sirkuit. Meski terlihat minor, tetapi layout sirkuit baru menawarkan konsep yang berbeda dibandingkan layout terdahulu.
Ngomongin soal Sentul lagi nih. Dengan kemunculan sirkuit Palembang untuk MotoGP, sepertinya Sentul harus menentukan konsep 'pasar' mereka mau seperti apa. Karena saya seorang desainer dan pecinta desain sirkuit (khususnya layout), maka saya hanya akan membahas tentang layout sirkuit Sentul 'JIKA SAYA ADALAH PEMILIK SIRKUIT TERSEBUT' dan mempunyai dana untuk mengubahnya, hehe.
Maka setelah pembahasan konsep, saya menentukan sirkuit Sentul akan menjadi kiblat dunia balap mobil di Indonesia dengan mengutamakan kecepatan. Pada dasarnya saya melihat layout sirkuit Sentul yang sederhana ini mirip dengan sirkuit Monza. Tetapi kenapa Monza lebih populer untuk balapan internasional?
Mengesampingkan tentang Italia sebagai salah satu pemain motorsport terbesar di dunia, Monza menawarkan konsep sirkuit cepat dengan variasi tikungan dan trek lurus panjang. Kita lihat ada dua chicane, satu triangle, dua tikungan kembar (Lesmo), satu tikungan melengkung panjang (Curva Grande), dan Parabolica. Hal itu jelas berbeda dengan Sentul yang minim variasi tikungan; 3 chicane & 2 double-apex-hairpin.
Lalu setelah melewati proses desain, saya membuat sirkuit yang cepat dan tidak lupa juga mengakomodasi untuk keperluan balap motor. Panjang sirkuit mungkin tidak berubah (atau malah berkurang 100-300 m tergantung konfigurasi yang digunakan), tetapi inilah layout yang saya suka. Bebas, lha wong ini sirkuit milik saya, hahaha.
Overall Layout hasil redesign |
Hanya beberapa bagian yang diubah, diantaranya T3-4 dan sektor sekitar dua chicane di belakang sirkuit. Inti dari perubahan desain ini adalah membuat sirkuit tampak lebih melengkung karena akan membuat penonton layar kaca merasa balapan lebih cepat. Gak begitu paham atau tahu tentang teori terkait, tetapi trek melengkung menghasilkan laju kendaraan yang disorot kamera tampak lebih cepat (contohnya di sirkuit Imola antara Tosa-Piratella dan Variante Alta-Rivazza).
Lalu dari layout diatas bisa digunakan menjadi dua layout berbeda, dengan infield section untuk balap motor dan flat out back straight untuk balap mobil. Perbedaan layout ini menyebabkan sirkuit untuk balap mobil lebih pendek sekitar 250 m dari sirkuit balap motor. Kenapa layout sirkuit untuk balap mobil lebih sederhana dan cepat? Sebenarnya trek cepat adalah favorit untuk setiap olahraga bermotor (tetapi bukan stop-and-go juga lho ya) dan saya melihat apa yang terjadi di NASCAR saat mereka menggunakan layout yang sederhana, cepat, dan lebih pendek untuk event di Sonoma dan Watkins Glen.
Sirkuit Balap Mobil (layout orange) dengan panjang 3,7 km* |
Sirkuit balap motor menggunakan infield section mengakibatkan sirkuit lebih lambat tetapi lebih banyak tikungan. Pas dengan konsep balap motor yang durasinya pendek sehingga harus mempunyai banyak kesempatan overtaking dan balapan menjadi menarik. Satu hal saya pelajari dari sirkuit cepat-lambat untuk balap motor-mobil adalah, balapan motor kalau kompetitif; di sirkuit apa saja balapannya bakalan menarik.
Sirkuit Balap Motor (layout orange) dengan panjang 3,9 km* |
Pada akhirnya hal-hal seperti diatas mungkin tidak terjadi untuk sirkuit Sentul (renovasi dengan layout karya saya), tetapi saya berharap supaya sirkuit legendaris ini mampu bertahan di tengah persaingan dunia motorsport modern ini. Sepang, Buriram, Palembang, tiga sirkuit yang sudah dan akan mengovertake eksistensi sirkuit Sentul. (rz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar