Beberapa bulan yang lalu saya sempat membahas karakter sirkuit MotoGP di Palembang berdasarkan rancangan sirkuit yang beredar di media sosial. Tetapi ternyata rancangan tersebut bukanlah rancangan yang sebenarnya dan pada 30 Oktober 2016 kemarin muncul rancangan yang lebih meyakinkan. Kenapa rancangan pertama 'kurang meyakinkan'? Karena desainnya mempunyai layout 3D dan muncul tidak lama setelah rencana Palembang menggelar MotoGP dipublikasikan.
Nah, desain terbaru mempunyai layout 2D sehingga lebih bisa dipahami dengan baik mulai dari panjang trek dan karakter tikungannya. Dalam rancangan tersebut juga tercantum panjang trek dan beberapa informasi 'standar dari arsitek' terkait.
Nah, desain terbaru mempunyai layout 2D sehingga lebih bisa dipahami dengan baik mulai dari panjang trek dan karakter tikungannya. Dalam rancangan tersebut juga tercantum panjang trek dan beberapa informasi 'standar dari arsitek' terkait.
Rancangan Sirkuit MotoGP Palembang dari Hermann Tilke |
Saya suka rancangan Hermann Tilke kali ini. Karena ia merancang sirkuit dengan lebih memprioritaskan kebutuhan balapan motor daripada balapan mobil. Hal itu bisa dilihat dari karakter sirkuit yang cepat dan tidak adanya trek lurus panjang yang dilanjutkan dengan tikungan patah-sempit khas Tilke yang kita temukan dalam 2 sirkuit 'motor' terakhirnya (Buriram World Superbike dan Austin MotoGP). Dengan layout huruf S kita bisa lebih mudah memperkirakan panjang trek dengan membaginya menjadi 4 bagian (masing-masing sepanjang 1,075 km. Layout trek yang sederhana dan cepat ini mengingatkan kita dengan layout sirkuit Rio Hondo, Argentina.
Nah, satu-satunya tikungan lambat adalah T13 (tikungan terakhir) dengan karakter yang mirip dengan salah satu kompleks tikungan di Aragon. Yaitu kompleks 2 tikungan dengan 'entry corner' yang lebih cepat. Jadi manuver late breaking baru akan efektif di antara T12-T13 (menuju T13) dan bukan saat menuju T12.
Lalu layout sirkuit membentuk huruf S dengan lintasan melengkung panjang dan stadium section di bagian sirkuit lainnya, mengingatkan saya dengan desain yang sama di Shanghai, Phillip Island, dan Jerez. Terutama di bagian trek melengkung, akan sangat menarik karena jika dilihat panjang trek di bagian tersebut bisa sekitar 1 km, Kemampuan rider merebahkan motornya dalam jarak yang panjang dan dalam kecepatan yang tentu saja tinggi, sangat dipertaruhkan di bagian ini.
Stadium section, lintasan melengkung, dan kompleks dua tikungan akhir akan ditambah kompleks tikungan pertama yang sepertinya sangat menyenangkan untuk dilihat. Mulai dari T1-T2 dengan radius yang cukup lebar dan dilanjutkan chicane cepat terlihat seperti interpretasi lain dari desain serupa di sirkuit Le Mans. Kalau di Le Mans kita melihat straight 450 m ditambah trek melengkung panjang (dua apex dengan panjang sekitar 400 m) ditambah satu chicane lambat. maka di sirkuit Jakabaring ini diubah dengan satu straight panjang plus dua tikungan cepat yang lebih pendek dan satu chicane yang lebih cepat. Kombinasi straight dan tikungan seperti ini sepertinya belum pernah dipakai di sirkuit manapun di dunia (sirkuit Navarra, Spanyol hanya mempunyai kemiripan di straight hingga T2 saja).
Menurut rencana, MotoGP Indonesia 2018 akan digelar pada bulan Oktober atau pada penghujung musim saat persaingan sedang panas-panasnya (semoga). Sementara MotoGP di sirkuit cepat (Phillip Island, Mugello, Rio Hondo, Assen) terkenal lebih menarik daripada sirkuit-sirkuit lainnya. Setidaknya itu adalah jaminan bahwa MotoGP Indonesia di Palembang besok akan sangat menarik untuk ditonton!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar