Bedah Karakter Sirkuit MotoGP "Jakabaring Sports City"

Beredarnya rancangan layout sirkuit Jakabaring Sports City untuk Indonesian Motorcycle Grand Prix di sosial media, membangun keoptimisan saya bahwa MotoGP Indonesia akan segera kembali!



Entah siapa perancang sirkuit Jakabaring, tapi jelas saya kira bukan karya Hermann Tilke karena tidak ada tikungan lambat disitu, tetapi sirkuit dengan panjang medium ini sangat menarik. Oke memang ada 3 U-turn, tetapi terlihat radiusnya cukup lebar. 

Dengan panjang 4100 m (atau cuma lebih panjang 100 m dari Donington Park & Valencia), kesan pertama yang saya lihat adalah Jakabaring is Indonesian version of Jerez! Straight pendek dan tikungan cepat, plus sama-sama punya 3 tikungan terlambat, 3 U-Turn di Jakabaring radiusnya lebih lebar dibanding Jerez. Akan lebih menarik kalau tikungan tersebut bersudut atau banking macam hairpin di Assen. Tong Setan!

Ngomongin soal kemiripan karakter Jakabaring  dengan sirkuit yang sudah ada, saya melihat ada kesan Mugello dan Jerez yang cukup kental, plus Zandvoort di sektor terakhir sirkuit. Karakter Jerez jelas terlihat dari kombinasi straight pendek dan tikungan cepat sehingga memungkinkan pembalap  dan motornya "menari" diatas lintasan.

Lalu karakter Mugello muncul sebelum U-turn kedua hingga satu tikungan menuju U-turn ketiga. Dan yang terakhir sangat Zandvoort, tetapi digabung dengan Circuit of the Americas sehingga lebih cepat.

Menggelar F1?

Jangan sedih, tetapi kalau untuk menggelar F1 kayaknya gak usah dulu deh. Pertama, sirkuit ini bakalan menjadi sirkuit terpendek kedua setelah Monaco. Panjang ideal minimum adalah 4,3 km dengan karakter cepat (Montreal & Interlagos). Memang kalau untuk F1 sirkuit Jakabaring bakalan mirip dengan Hungaroring (pendek-pendek). Tetapi Jakabaring gak punya home straight minimal 800-900 m (kalau saya lihat longest straight Jakabaring hanya sekitar 600-700 m, setara dengan Jerez).

Kedua, masalah biaya. Kalau cuma dukung Rio Haryanto senilai 15 juta pounds saja banyak yang protes, mending gak usah bikin F1 sekalian di Indonesia. Karena biayanya muahall banget. Hampir3x biaya Rio masuk ke F1 (untuk sekali lomba).

Ketiga, Indonesia belum siap dengan F1, khususnya menyajikan hal yang baru di dunia F1. Apa keunikan sirkuit ini sehingga F1 harus mempir ke Indonesia? Buatlah sebuah keunikan supaya GP menjadi berkesan dan tentunya membawa lebih banyak keuntungan, terutama untuk biaya penyelenggaraan.

So, menarik untuk ditunggu munculnya sirkuit Jakabaring Sports City untuk menggelar MotoGP dan kejuaraan-kejuaraan Internasional lainnya. Minimal 4 kejuaraan lah!