Jumlah mereka masih banyak, tetapi yang di depan semakin sedikit. |
Oke, menjelang seri ke-7 MotoGP musim 2016, saya rasa ini adalah waktu yang tepat (meskipun sebenarnya saya juga baru menyadarinya) untuk mengatakan bahwa dominasi Spanyol sudah mulai luntur!
Saya tentu tidak berbicara tentang kelas MotoGP yang masih dikuasai Jorge Lorenzo dan Marc Marquez. Begitu pula Dani Pedrosa, Maverick Vinales dan Aleix Espargaro yang masih kuat di baris kedua. Tetapi memang kenyataannya, di kelas junior, terjadi penurunan prestasi (atau dominasi) pembalap Spanyol.
Lihat saja di klasemen Moto2. Hanya ada nama Alex Rins yang mengisi posisi 5 besar. Pembalap Spanyol terbaik lainnya, Luis Salom, berada di posisi ke-10. Berturut turut setelah itu ada Axel Pons (12), Julian Simon (21), dan Alex Marquez (22). Menarik saat melihat dua juara dunia GP125/Moto3 terlempar diluar 20 besar.
Lalu di kelas Moto3, Jorge Navarro juga berada di posisi kedua klasemen, 6 posisi lebih baik dari pembalap Spanyol lainnya, Joan Mir (rookie). Berturut-turut setelah itu ada Aron Canet (15/rookie), Juanfran Guevara (16), Jorge Martin (21) dan Maria Herrera (26).
Secara jumlah partisipan di masing-masing kelas, Spanyol memang masih mendominasi. Rata-rata ada 8 pembalap per kelasnya. Jumlah rookie lulusan CEV Repsol pun masih cukup bagus, 2 di Moto3 dan 4 di Moto2.
Tapi memang secara keseluruhn mereka sudah tidak mendominasi lagi. Tidak ada lagi 3-4 pembalap Spanyol yang bertarung sengit di pack terdepan lomba atau di klasemen. Semua lebih cair. Makin banyak pembalap dari negara lain yang ikut bersaing, termasuk Malaysia.
Sudah sejak dulu Spanyol menggilai balap motor (GP) lebih dari ajang balapan lainnya, termasuk World Superbike. Sirkuit-sirkuit permanen bertaraf internasional mulai muncul hingga Valencia (1999) lalu Aragon (2010). Kejuraan domestik dan internasional rutin digelar untuk meningkatkan mutu motorsport mereka. Tetapi dari semua usaha itu, mereka baru bisa meraih prestasi tertinggi saat Alex Criville memenangi GP500, tepat setelah Mick Doohan pensiun. Di tahun yang sama, Emilio Alzamora (GP125) juga meraih gelar juara dunia.
Dua kemenangan bersama di 1999 itu terbukti mampu melecut semangat Spanyol sehingga mampu mendominasi MotoGP lebih dari 15 tahun. Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, Alvaro Bautista, Julian Simon, Marc Marquez, Nicolas Terol, Maverick Vinales, Tito Rabat, dan Alex Marquez adalah juara-juara dunia asal Spanyol setelah era Alzamora-Criville.
Tidak bisa dipastikan apakah dominasi yang mulai meluntur tersebut hanya berlangsung musim ini atau sampai musim-musim selanjutnya, yang pasti Spanyol masih sangat antusias di olahraga ini. 17 pembalap di kelas Moto2 dan Moto3 jauh lebih banyak dari seluruh pembalap Asia yang ada musim ini. Mereka tetap menyalurkan bakat-bakat terbaik di negara mereka di MotoGP. Dan mungkin saja di tahun-tahun mendatang mereka bisa menang lagi, mendominasi lagi. Siapa yang tahu?
Yang terpenting adalah MotoGP harus selalu kompetitif tiap tahunnya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar