Hola amigos, race yang mendebarkan bukan? Tentu bukan cerita kemenangan ke-3 secara beruntun yang diraih pasukan Honda; tetapi clash antara Rossi vs Marquez yang ramai di twitter dengan tagar #SepangClash.
In my opinion, kejadian seperti ini sebenarnya bukan hal yang baru di MotoGP; tetapi memang jarang sekali terjadi. Tentu kalian masih ingat bagaimana Biaggi ‘menggiring’ Rossi ke sisi luar lintasan di tikungan terakhir Suzuka 2001 yang sangat kencang itu. Atau teknik ngerem mendadak di Laguna Seca 2008 yang sukses membuat Stoner balapan di gravel. Hehe kalau kasus yang pertama emang bahaya banget, tetapi kalau kasus Stoner, Jeremy Burgess bilang kalau trik ngerem mendadak seperti itu sering dilakukan di balap era 80’an. Saya sih nggak tau itu seperti apa tapi percaya aja deh sama master Burgess.
Tempat Kejadian Perkara |
Oke lanjut ke kasus #SepangClash ini. Kejadiannya di tikungan 14-15. Sequence bagian selatan sirkuit Sepang memang lokasi favorit overtaking karena menjanjikan 2 kesempatan di satu tikungan. Biasanya pembalap mencoba menyalip tetapi kemudian melebar (out of line) dan pembalap yang akan disalip bisa masuk lagi ke dalam. Unik kan? Seolah gak terjadi apa-apa setelah keluar dari tikungan (padahal nyatanya sempat ada 2 aksi overtake).
Hal itulah yang terjadi di sirkuit Sepang. Tikungan 14-15 cukup berdekatan sehingga Rossi terlihat seperti satu tikungan. Hampir sama lah dengan hairpin di Misano. Rossi in di tikungan ke-14, dan seperti biasa manuvernya mulus meskipun sudah bisa dipastikan ia akan out of line alias wide. Lalu Rossi yang sempat nengok ke kiri 2 kali itu pun agaknya memastikan kalau Marquez gak ikut-ikutan wide juga (karena bahaya bro, resikonya jatuh di kecepatan rendah).
Predictable Race Line di tikungan 14-15 sirkuit Sepang Merah adalah line yang biasa digunakan untuk gantian menyalip setelah keluar dari tikungan ke-14. Tetapi MM93 gak ambil line itu.... |
Bener aja kalau sengaja Rossi sengaja nendang, pasti dia ikutan jatuh juga. Selagi menikung lambat tentu saja keseimbangan berkurang, ditambah manuver ‘nendang’ tentu tambah tidak stabil.
Fiuhhh, balapan yang panas. Tetapi tetap tahan emosi. Jangan salahkan juga tulisan ini yang seolah-olah membela Rossi banget. Wassalam :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar