Analisis: Top 5 Sirkuit Baru yang 'Gagal' di Era Modern

Gagal disini ada dua definisi, (1) gagal memenuhi ekspektasi; membangun budaya motorsport lokal (2) gagal menjaga berlangsungnya sebuah kejuaraan untuk jangka waktu yang lama. Let's see!

P1 - ISTANBUL PARK

Contoh terbaik untuk 'kegagalan sebuah sirkuit modern'. Satu-satunya sirkuit internasional di Turki, pada awalnya diharapkan sebagai langkah awal terciptanya budaya motorsport lokal yang lebih baik. Memulai debut di 2005, sirkuit ini pernah menggelar banyak kejuaraan internasional seperti Formula 1, MotoGP, WTCC, Endurance, World Superbike, dan balap GT. Tetapi semua itu hanya sementara dan sekarang tidak ada lagi balapan internasional yang menggunakan lintasan Istanbul Park! World Superbike adalah kejuaraan internasional terakhir di sirkuit ini pada 2013 lalu. 

Sekarang hanya kejuaraan World RallyCross (WRX) yang digelar di sirkuit ini, tetapi hanya menggunakan sebagian kecil area sirkuit.


P2 - YEONGAM (Korea International Circuit)

Sirkuit ini didepak dari kalender F1 setelah hanya menggelar 4x balapan.Animo penonton yang minimalis serta venue yang kurang impresif adalah alasan utama hilangnya F1 dari Korea. Yeongam seolah-olah menjadi  bukti budaya motorsport lokal yang tidak berkembang dengan baik. Padahal negeri ini memiliki dua pabrikan mobil populer, Hyundai dan KIA, serta dua pabrikan ban yang ternyata lebih eksis di luar negeri; Kumho dan Hankook.

Sekarang hanya kejuaraan balap mobil GT level Asia yang digelar di sirkuit Yeongam. Sirkuit ini juga pernah dikabarkan akan menggelar balap Super GT Jepang tetapi akhirnya gagal terlaksana.

P3 - BUDDH

Proses pembangunan sirkuit Buddh pernah termasuk ke dalam tayangan Megastructures dari National Geographic. Untuk lintasannya sendiri tidak terlalu istimewa karena bergaya khas Hermann Tilke (long straight, slow corner & elevation change), hanya main granstand yang istimewa karena menggunakan atap bergelombang layaknya bangunan stadion sepakbola masa kini.

Formula 1 berlaga di sirkuit ini hanya 3x saja (2011-2013). Permasalahan penjadwalan membuat sirkuit ini absen untuk F1 2014 dan direncanakan akan kembali pada 2015. Tetapi pergantian pengelola sirkuit Buddh justru membuat F1 tidak kembali lagi ke India pada 2015 dan 2016

P4 - PORTIMAO

Proses pembangunan sirkuit Portimao juga tergolong spesial karena cukup singkat, kurang dari setahun sirkuit ini beres dan langsung digunakan untuk balapan World Superbike 2008. Sirkuit ini berlisensi FIA Grade 2 dan FIM Grade A sehingga bisa digunakan untuk kejuaraan MotoGP dan balap mobil dibawah F1. Tetapi fasilitas yang lebih modern juga tidak berhasil memindahkan MotoGP Portugal dari Estoril ke Portimao. Bahkan setelah MotoGP Portugal dihapus dari kalender, sirkuit ini juga tidak bisa berhasil menyelamatkannya. Untuk balap mobil hanya A1GP dan GP2 yang pernah mampir di sirkuit ini masing-masing untuk satu seri saja.


P5 - DUBAI AUTODROME

Posisi ke-5 adalah tempat yang pas untuk sirkuit Dubai Autodrome, sirkuit modern bertaraf internasional pertama di Uni Emirat Arab (UEA). Sirkuit ini dinobatkan sebagai Home of National Motorsport, sehingga wajar kalau untuk level internasional sirkuit ini 'gagal' bersaing dengan Yas Marina yang lebih modern. Positioning sirkuit Dubai (nasional) dan Yas Marina (internasional) mungkin sebagai strategi motorsport di UEA. Tetapi dengan fasilitas yang baik di Dubai, seharusnya ada banyak kejuaraan balap internasional yang singgah di UEA!


Well, itulah 5 sirkuit gagal versi notumoto. Motto kami 'Komentar suka-suka, Analisis seenaknya!'
Ciaoo! (rz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar