Tentang Red Bull KTM MotoGP 2017 (Part 2) dan Waktu yang Tepat Untuk Pindah Tim!

Akhirnya Red Bull turun gunug juga!


Hola!

Saya pernah menulis tentang tim Red Bull KTM ini, Oktober 2015 lalu, saat tim baru saja mempublikasikan wujud motor mereka untuk MotoGP 2017. Delapan bulan kemudian tim ini sudah memastikan skuad dua pembalap mereka untuk debut (kedua) mereka di MotoGP.

Yamaha Tech 3 mencapai kesuksesan di MotoGP 2012 bersama pembalap Andrea Dovizioso dan Cal Crutchlow. Sayang kerjasama itu hanya bertahan satu musim saja karena Dovi memilih untuk 'pulang kampung' ke Ducati pada 2013. Setahun berselang giliran Cal yang ikut pergi ke Ducati, reuni singkat dengan Dovi, sebelum akhirnya pindah lagi ke LCR Honda.

Tetapi musim depan lebih spesial. Skuad Yamaha Tech 3 musim ini akan pindah bersama-sama ke Red Bull KTM musim depan. Smith dan Pol meninggalkan Monster demi Red Bull...

Keputusan keduanya untuk pindah menurut saya adalah keputusan yang baik. Mereka berdua masing-masing menghabiskan 4 dan 3 tahun di Yamaha Tech3 sejak debutnya di MotoGP. Dalam jangka waktu seperti itu, saat pembalap belum juga bisa berprestasi, pindah tim adalah opsi terbaik. Ada kalanya sukses bisa didapat di tempat lain bukan?

Dari sekian banyak pembalap MotoGP di grid saat ini, terhitung hanya Jorge Lorenzo, Marc Marquez dan Dani Pedrosa saja yang sangat setia dengan satu tim. Valentino Rossi tidak termasuk dalam daftar tersebut, meskipun sudah 11 tahun membela Yamaha, Vale pernah 4 tahun di Honda dan 2 tahun di Yamaha. Peristiwa pindahnya Vale dari Honda yang superior ke Yamaha yang lemah 12 tahun lalu adalah cerita terbaik sepanjang masa di MotoGP modern.

Ada pengecualian tambahan sebenarnya untuk Jorge yang akhirnya musim depan akan pindah ke Ducati, mengakhiri 9 tahun kerjasamanya dengan Yamaha.

11 tahun, 9 tahun, tetap tidak akan bisa mengalahkan kesetiaan Dani Pedrosa ke Honda (16 tahun) atau Marc Marquez dengan Repsol (sejak meniti karier di CEV). Perpanjangan kontrak Marc dengan HRC hingga 2018 membuat dirinya akan membalap untuk Repsol Honda selama 6 tahun. Catatan yang cukup bagus!

Eh tapi ada satu lagi cerita tentang kesetian yang lebih mengagumkan. Tentu saja dari Jepang! Bahkan hampir mayoritas pembalap Jepang setia dengan tim atau brand yang membesarkan namanya. Misalnya saja Tadayuki Okada, Akira Yanagawa, dan alm. Norick Abe.

Khusus untuk yang terakhir, saya kagum banget, Norick Abe setia dengan Yamaha sejak 1994 hingga menjelang akhir hayatnya (2007). Meskipun sebenarnya ia memulai karier di All Japan bersama Honda sih...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar