Review MotoGP Sachsenring 2016 - Cerita Misano 2015 & Beberapa Hal Menarik ke Depannya!

King of the Ring. Hubungan Marc dengan Sachsenring 'mirip' Vale dengan Mugello.
Anaehnya Malah Bukan dengan Sirkuit di Spanyol.

Saya gak mau nulis panjang lebar tentang review race MotoGP seri Jerman kali ini. Karena (kejadian kali ini) sama persis dengan race MotoGP San Marino musim lalu. Marc tampil nothing to lose, mengganti motornya lebih awal, karena ia tahu kalau kondisi trek akan sangat menguntungkannya kalau mengganti motor (dengan ban slick) lebih awal. Marc memang tampak kesusahan saat balapan dalam kondisi basah. Tetapi saat trek berangsur mengering, Marc adalah 'profesor' di kondisi tersebut.

Hal yang 'sama persis' juga dialami oleh Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo. Duo pesaing terdekat Marc tersebut tampil buruk (lagi) di Grand Prix basah kedua secara beruntun. Bahkan untuk Jorge, mood-nya sudah hilang sejak hari Jumat (mungkin). Saat race ia semakin kehilangan mood-nya dan tampak adem ayem meskipun cuma finish di P15 (1 poin).

Sementara untuk Vale, ini adalah kegagalan ketiga secara beruntun di race yang membutuhkan pergantian motor karena perubahan kondisi lintasan. Misano 2015 dan Argentina 2016 (masih lumayan ia bisa finish P2) adalah dua race sebelumnya. Kalau sampai di kesempatan ke-4 ia masih gagal juga, kayaknya ia harus memakai lagi helm Donkey edisi Misano 2009, hehe.

Oke, review race kali ini cukup segitu aja. Kita lanjut ke hal lain yang menarik untuk kita nantikan!

Next Stop: Red Bull Ring (14 Agustus)

Dari nama sirkuit, bisa dibilang race kali ini adalah 'home race' untuk pembalap Red Bull seperti Marc Marquez, Dani Pedrosa, Jack Miller, Maverick Vinales, hingga Jonas Folger. Khusus untuk duo Repsol Honda (yang timnya juga didukung Red Bull), mereka pernah beberapa kali menguji coba sirkuit ini untuk kepentingan promosi Red Bull. Salah satunya adalah Marc Marquez Racing Science berikut ini.




Marc dan Dani mungkin akrab dengan Red Bull Ring karena faktor sponsor mereka. Tetapi Valentino Rossi adalah satu-satunya pembalap di MotoGP musim ini (untuk semua kelas) yang pernah merasakan balapan Grand Prix di sirkuit bernama asli Osterreichring tersebut. Austrian Grand Prix 1997, kelas 125cc; Valentino Rossi muda finish P2 di belakang Noboru Ueda dengan selisih hanya 0,004 detik! Wow.

Marc, Dani, Vale, udah 'kenal' betul dengan Red Bull Ring, gimana kabar Jorge ya? hehe

Menunggu Keajaiban MotoGP Paruh Kedua

Kondisi kali ini sama persis dengan MotoGP 2006. Rider tim Repsol Honda tampil konsisten dan memimpin 50'an poin dari rival di Yamaha hingga jeda musim panas. Dulu peran ini diambil oleh Nicky Hayden, sekarang oleh Marc Marquez. Tetapi jelas, peran Marc kali ini jauh lebih kuat daripada peran The Kentucky Kid 10 tahun yang lalu.

Menjelang akhir musim 2006, Valentino Rossi berhasil memangkas jarak poin (dari 51 poin di paruh musim) bahkan mengunggulinya pasca Estoril 2006. 'Kejatuhan' Hayden waktu itu dipengaruhi oleh beringasnya pembalap lain, selain Valentino tentu saja, seperti Loris Capirossi (Ducati) hingga rider Honda lainnya seperti Dani Pedrosa dan Marco Melandri. Pembalap-pembalap tersebut mampu 'menahan' Nicky Hayden untuk mengoleksi poin lebih banyak sehingga sangat menguntungkan Valentino Rossi. Akankah hal tersebut bisa terunlang lagi musim ini?

Saya kira akan sangat sulit. Kenapa? Karena tidak ada lagi peran seperti Loris Capirossi dan Marco Melandri di musim ini. Bahkan Dani Pedrosa pun (yang masih aktif membalap) tidak bisa mengulangi hal yang sama. Duo Ducati serta Maverick Vinales bisa saja menjadi pengganti Loris dan Melandri, meskipun tetap saja akan sulit.


Siapa yang Bisa Gantiin Peran Loris-Dani-Melandri untuk Vale Musim ini?

1 komentar:

  1. Casino - Mapyro
    Casino in 김포 출장샵 Santa Rosa, 진주 출장안마 California (Google Maps). Mapyro Real Estate Real Estate in Santa Rosa, 전주 출장샵 California. Real Estate Near San Manuel, 태백 출장마사지 California. The map 여수 출장안마 of

    BalasHapus