Opini; Sirkuit Baru MotoGP 2016 & Apakah Amerika Serikat Mulai Tidak Tertarik dengan MotoGP?

Oke, hari ini ada satu berita penting yaitu tentang kalender sementara MotoGP 2016 yang dirilis oleh Dorna. Dan dari 1 berita ini ternyata mempunyai banyak cerita di dalamnya. Apa sajakah itu ?

Pertama adalah tentang sirkuit-sirkuit baru yang selama ini diberitakan akan masuk ke kalender serta beberapa sirkuit yang harus angkat kaki di Grand Prix. Sirkuit Red Bull Ring (Spielberg) di Austria secara resmi masuk ke kalender. Perkiraan saya, GP Austria akan sedikit banyak menarik animo  penonton yang berasal dari Jerman karena kedekatan geografis dan budaya dua negara. Sementara itu sirkuit Condegua (GP Chile) tak nampak dalam kalender.

Osterreichring a.k.a Spielberg a.k.a Red Bull Ring (favorit)

Jumlah seri akan tetap 18 Grand Prix (sama dengan musim 2015) hasil dari dihapusnya GP Indianapolis. Slot waktunya persis diisi oleh GP Austria. Itu artinya sirkus MotoGP tidak usah ‘berkelana’ ke benua Amerika hanya untuk satu seri saja (Indianapolis). Sirkuit Spielberg sendiri adalah salah satu favorit saya. Sirkuit ini telah menggelar F1 lagi sejak dibeli oleh Red Bull. Treknya sangat indah, berada di pegunungan khas eropa tengah, dan banyak variasi elevasi. Salah satu bagian trek yang menurut saya paling menarik adalah trek lurus ketiga (antara R2/Remus dan R3/Gosser). Karakter trek lurus yang melengkung dan menurun plus jarak dengan pembatas trek yang cukup dekat, mengingatkan saya dengan backstraight sirkuit Salzburgring yang menurut Mick Doohan seperti "threading a motorcycle through the eye of a needle at 180mph whilst banging fairings with your competitors with armco barriers on each side"

Kedua, secara tidak langsung  dihapusnya GP Indianapolis menunjukkan bahwa Amerika Serikat mulai tidak tertarik dengan Grand Prix (atau balap motor secara keseluruhan). Kondisi yang ada saat ini sangat berbeda dengan 10 tahun lalu saat Laguna Seca kembali menggelar GP Amerika Serikat setelah 12 tahun absen. Amerika mulai kehilangan satu per satu Grand Prixnya. Dan pertanyaan apakah sirkuit CoTA (Austin) yang lebih kental dengan F1 akan berakhir sama dengan Shanghai atau Istanbul yang hanya bertahan beberapa musim saja? Ataukah GP AS akan kembali lagi ke Laguna Seca? Semoga saja.

Nicky Hayden, Laguna Seca 2005


Jika kita tarik ke belakang. kembalinya Laguna Seca pada 2005 lalu juga mencuatkan semangat juang pembalap Amerika Serikat hingga Nicky Hayden berhasil menjuarai MotoGP 2006. Pada waktu itu juga ada 5 pembalap dari benua Amerika (dari AS dan negara Amerika Latin) sebagai pembalap MotoGP regular (Hopkins, Roberts, Edwards, Porto, Barros). Jadi wajar jika MotoGP di Amerika mulai bergeliat lagi, apalagi ditambah munculnya the Elbows (Ben Spies) di pentas dunia. Buktinya adalah muncul GP Indianapolis (2008) yang disusul GP Americas (2013) dan GP Argentina (2014).

Tapi yang terjadi sekarang berbeda. Regenerasi pembalap dari benua Amerika (pada umumnya) kurang mulus. Praktis hanya Nicky Hayden dan Yonny Hernandez yang bertarung di kelas utama MotoGP. Josh Herrin yang musim lalu mencoba peruntungan di Moto2, musim ini kembali ke MotoAmerica karena gagal bersaing (karena cedera dan tim permasalahan internal tim Caterham).

Kompetisi dalam negeri Amerika Serikat (MotoAmerica) juga tengah mengalami krisis. Animo pembalap dan penonton yang semakin menurun (terutama di kelas Superbike) adalah salah satu masalah utama. Pengelola balapan juga dikritik karena tidak bisa menyajikan tontonan balap berkualitas yang ramah kepada penonton, jika dibandingkan dengan kompetisi superbike terbaik di dunia; British Superbike.

Hanya ada satu balap Grand Prix di Amerika Serikat adalah rekor terendah sejak 2008. Bahkan jika dibandingkan dengan dua musim lalu, jumlah balap internasional di Amerika Serikat menurun drastis. Dari 3 GP dan 1 Superbike pada 2013, menjadi hanya 1 GP dan 1 Superbike pada musim 2016.

Turunnya animo balap seperti di atas dan berimbas kepada jumlah pembalap yang beradu di pentas dunia sebenarnya pernah dialami Jepang pasca meninggalnya Daijiro Kato. Disusul dengan hilangnya sirkuit Suzuka dan meninggalnya Norick Abe plus Shoya Tomizawa. Kini Jepang hanya diwakili Takaaki Nakagami (23 th) di kelas Moto2. Pembalap lain yang dinilai lebih berpengalaman seperti Ryuichi Kyonari (BSB), Katsuyuki Nakasuga (MFJ-JSB1000) dan Yuki Takahashi (Asia) dirasa sudah cukup ‘tua’.
Takumi Takahashi, Motegi 2014

Harapan saya sih Takumi Takahashi (26 th, Honda) memulai debut di pentas dunia, hehe

. Salam speed (rz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar