Review MotoGP Jepang 2015

Sebelum mulai review kali ini, ada baiknya saya memberitahukan kalau tulisan review MotoGP hanya akan dibuat kalau race-nya berlangsung seru (oleh karena itu race Aragon lalu tidak dibuat reviewnya di blog ini, hehe).

Menyambung tulisan WOW Japan 2015 beberapa hari yang lalu, race Jepang kali ini memang sangat-sangat seru. Bukan aksi overtaking, tetapi bagaimana rider mengatasi trek basah (yang berangsur-angsur mengering). Trek basah sendiri boleh dibilang adalah ‘panggung drama’ yang paling utama. Tentu kita masih sangat ingat bagaimana race Misano sebulan yang lalu.

Oke, kecermatan Dani Pedrosa menjaga keausan bannya di Motegi kali ini adalah salah satu kunci juara utama. Race kali ini mengingatkan saya dengan bagaimana Ralf Waldmann mengejar gelar juara GP250 Donington Park 2000.

Balapan berjalan cukup membosankan, Lorenzo P1 dan Rossi P2 selama hampir setengah balapan. Dan kemudian Pedrosa yang sejak awal race berada di P4 secara perlahan menyalip Dovizioso dan menipiskan gap, sebagai penonton saya sudah berangan-angan bahwa hasil akhir race kali ini akan sangat tidak terduga. Apalagi kondisi trek kali ini sangat mendukung!

Memangkas gap dari 3 detik menjadi 1,4 detik dalam 1 lap adalah hal yang luar biasa. Dan dalam beberapa tikungan setelahnya Pedrosa sudah mampu menyalip Lorenzo. Luar biasanya lagi Rossi juga mampu menyalip Lorenzo dan mendapatkan keuntungan poin.

Jika saat Lorenzo P1 dan Rossi P2 selisih poin hanya 9, maka setelah race selisih poin menjadi bertambah 2 kali lipat menjadi 18 point! Wow. Dengan selisih tersebut Rossi sebenarnya merupakan keuntungan dan cukup bermain konsisten di 3 race tersisa gelar juara dunia yang telah terlepas selama 6 tahun akan kembali.

Rossi hanya perlu finish tepat dibelakang Lorenzo di 3 race tersisa. Tak peduli kalau Lorenzo juara di 3 race tersebut, Rossi hanya perlu finish kedua. Maka di akhir musim selisih poin Rossi dan Lorenzo adalah 3 poin, VALE 10!

#RossiVsLorenzo


Oke, kita bahas hal menarik lainnya. GP Jepang yang digelar di kondisi basah memang sering memakan banyak korban. Salah satunya adalah Pol Espargaro yang harus terjatuh cukup keras di tikungan ke-11. GP Jepang yang selalu dinantikannya setelah kesuksesan di Suzuka 8Hours ternyata harus berakhir pahit. Mungkinkah jodoh Pol Espargaro bukan Motegi tetapi Suzuka? Entahlah :D

Jepang yang kali ini tak menyenangkan bagi Pol Espargaro

Oiya satu lagi hal yang cukup penting dan menggembirakan bagi Pedrosa selain gelar juara perdananya di musim ini. Dengan P1 di Motegi kali ini, total Pedrosa telah mengoleksi 50 gelar juara GP (8x125cc, 15x250cc, 27xMotoGP). Kemenangan pertama Pedrosa diraih di kelas 125cc Assen 2002.

Seperti yang terlihat di video klasik ini, Pedrosa sempat tertangkap kamera sedang menonton race MotoGP Assen 2002 dari pitwall. Ia menyaksikan race menarik antara motor 2-tak dan 4-tak yang akhirnya dimenangi oleh Valentino Rossi; orang yang sama dengan yang ia kalahkan di MotoGP Motegi 13 tahun setelahnya. Congrats! (rz)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar